
1. Kematian yang  paling mulia ialah matinya para syuhada. (Asysyihaab)
2. Tidak ada  sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat  daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan  dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)
3. Perbanyaklah  mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan  menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR.  Ad-Dailami)
Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada  saat sakaratul maut.
4. Janganlah seorang mati kecuali dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah. (HR. Muslim)
5. Janganlah ada  orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus  melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama  kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR.  Bukhari)
6. Cukuplah maut  sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR.  Ath-Thabrani)
7. Mati mendadak  suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka. (HR.  Ahmad)
Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai  bekal dan persiapan dalam menghadapi maut setiap saat, sedangkan orang durhaka  tidak.
8. Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya). (HR. Muslim)
9. Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Kematian ayah, ibu, saudara dan yang  lain selain suaminya, masa berkabungnya tidak boleh melebihi tiga hari.
10. Seorang sahabat  bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah  kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya  kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang  merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)
11. Ada tiga  perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan  amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali  adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya.  (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Seorang mayit  dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia  menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu  sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan  sesungguhnya Allah 'Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli  kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada  orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah  atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)
13. Allah mencatat  ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah  dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik.  Asahlah tajam pisau potong dan ringankan hewan potongnya. (HR. Muslim)
14. Janganlah kamu  mengagumi amal seorang sehingga kamu dapat menyaksikan hasil akhir kerjanya  (amalnya). (HR. Aththusi dan Ath-Thabrani)
15. Apabila seorang muslim wafat dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada Allah maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit). (HR. Abu Dawud)
16. Percepatlah  menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah  yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang  kamu tanggalkan dari beban lehermu. (HR. Bukhari)
17. Seorang mayit  dapat disiksa (kubur) disebabkan tangisan keluarganya. (Mashabih  Assunnah)
Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya  menangisi mayit dengan berlebih-lebihan dan berteriak-teriak. Menangisi dengan  wajar dari anggota keluarga yang ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam  agama. Lalu kenapa si mayit yang harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan  karena sebelum wafatnya dia tidak pernah mengajarkan hal demikian.
18. Barangsiapa  wafat pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at maka dia terpelihara dari fitnah  (siksa) kubur. (Abu Ya'la)
19. Janganlah  mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut  kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)
20. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr.  Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press
Alhamdulilah. Syukron..
ReplyDeleteterima kasih artikelnya. sangat bermanfaat.
ReplyDeletebisnis online minim resiko www.kiostiket.com