Wednesday 27 June 2012

Tiga Tanda-tanda Orang Munafik


Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku sekalian yang dimuliakan oleh Allah, Alhamdulillah saya dapat mengupdate tulisan saya ini, yang insyaallah akan saya update setiap hari apabila saya mampu, dipagi yang cerah ini saya akan menjelaskan tentang tiga tanda-tanda orang yang munafik.

Saudaraku marilah kita buka sabda Rasulullah Saw :

Qaala Rasulullah Saw :
"Aayatul Munaafiqi Isalaatsun : Idzaa Haadatsa Kad Dzaba wa Idzaa Wa Ada Akhlafa Wa Idzaa Tumina Khana". (HR. Bukhari dan Muslim dari abu hurairah)

Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga macam yaitu :
1. apabila ia berbicara berdusta
2. apa bila berjanji ingkar dan
3. apabila dipercaya khianat." (HR. Bukhari dan Muslim dari abu hurairah)

Orang yang munafik ialah seseorang yang memiliki ciri khas, yaitu tidak satunya kata dengan perbuatan, bermuka dua, lain di mulut lain juga dihati, dan tak pernah mau berterus terang. Golongan semacam ini sangat berbahaya di dunia, ibaratkan musang berbulu ayam, sulit untuk mengetahuinya. hanya tanda-tandanya saja dapat diketahui yaitu : apabila berbicara selalu berdusta atau tidak mengatakan yang sebenarnya yang dikatakan itu bertentangan dengan yang terjadi dan bertentangan dengan kata hatinya ; apabila berjanji tak pernah ditepati, selalu ingkar, pandai putar lidah apabila janjinya itu ditagih, dan orang semacam ini kalau diberi kepercayaan selalu meremehkan, menyia-nyiakan kepercayaan itu dan selalu curang atau khianat.

Allah SWT pun telah mengancam kepada mereka orang-orang munafik melalui Firman-Nya pada surat at-taubah ayat 68 :
Telah dijelaskan oleh Allah SWT, bahwa mereka akan dijanjikan Neraka Jahanam atau neraka yang paling pedih, dimana neraka yang diperuntukan bagi mereka itu tiada ampunan bagi mereka, Naudzubillah.

Suatu pertanyaan yang mungkin sering melputi otak kita, apakah kita ini termasuk orang yang munafik? bagaimana agar kita tidak menjadi orang yang munafik, terkadang kita sebagai manusia suka berbohong suka meremehkan kepercayaan karna itu dianggap kecil, dan terkadang juga melupakan janji, agar kita tidak tergolong orang yang munafik perbaikilah sikap kita ini, jagalah lisan kita dengan perkataan yang baik, tepatilah janji-janji kita selama kita masih mampu, dan jangan pernah remehkan kepercayaan orang pada kita sekalipun itu hanya kepercayaan kecil. Itu semua kita harus lakukan agar kita tidak tergolong orang-orang yang munafik. Amiin.

Dari penjelasan diatas tentunya kita akan mengetahui bagaimana agar kita tidak menjadi orang yang munafik, karena Allah sangat membenci orang yang munafik. Semoga apa yang saya tuliskan ini diberi berkah oleh Allah SWT dan menjadi manfaat bagi kita semua. Amiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Tuesday 26 June 2012

Larangan Berburuk Sangka (Su'udzon) dalam Islam


Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku yang saya cintai alhamdulillah wa syukurillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kenikmatan yang luar biasa kepada kita semua, Salam serta salawat tak lupa pula saya tujukan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw semoga dihari akhir nanti kita mendapat Syafa'at dari beliau.

Alhamdulillah hari ini saya masih dapat menulis hal-hal yang berhubungan dengan islam dan tentang akhlak, dimana setiap hari kita menjalaninya, kali ini saya akan membahas tentang larangan berburuk sangka (su'udzon) dalam ajaran Islam, Saudaraku sekalian Rasulullah Saw Bersabda :

Qaala Rasulullah Saw :
"Iyyaakum Wazhzhanna Fa Innazhzhanna Akdzabul Hadiistsi Walaa Tahassasuu Walaa Tajassasuu Walaa Tanaa Jasyuu Walaa Tahaasadul Walaa Tabaaghaduu Walaatadaabarruu Wakuunuu Ibaadallaahi Ikhwaanan". (HR. Abu Daud dari Abdullah bin Maslamah).

Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Jauhilah olehmu purbasangka, sesungguhnya purbasangka itu pendusta benar (sedusta-dusta pembicaraan). Dan janganlah kamu mendengar rahasia orang, jangan mengintip aib orang, jangan tambah menambahi harga untuk menipu, jangan saling mendengki, benci membenci dan jangan pula bermusuhan. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara". (HR. Abu Daud dari Abdullah bin Maslamah).

Su'udzon berasal dari kata "zhan" yang artinya purbasangka, biasanya diarahkan kepada sangka yang buruk atau istilahnya Su'udzon lawan dari husnudzon artinya berbaik sangka. su'udzon bisa diumpamakan pada saat ada seseorang yang menyangka atau berfikir yang buruk kepada orang lain, hal ini dapat merusak persaudaraan dan tali silaturahmi, karena dapat menimbulkan yang namanya fitnah, dan fitnah tersebut dapat merugikan orang lain sehingga hal ini sangat ditentang dalam Islam.

Sebagai umat islam kita harus memiliki sifat husnudzon atau berbaik sangka kepada orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama makhluk Allah (manusia). Kita pun diwajibkan untuk saling bersaudara mengapa? karena bersaudara akan menambah sikap saling tolong menolong kita, sesama manusia kita tentunya saling membutuhkan, bersaudara merupakan jalan untuk mengurangi permusuhan, bersaudara itu bisa bermacam-macam bentuknya, dan berikut ini adalah hal-hal yang perlu dijaga untuk mencapai persaudaraan :
1) Jangan berburuk sangka (su'udzon), menyangka-nyangka tanpa bukti dan hanya kira-kira saja tanpa diselidiki, sebab dengan berprasangka buruk dapat mengakibatkan permusuhan dan keretakan persaudaraan,
2) Suka mendengar-dengar rahasia kawan atau orang lain, jauhilah rasa untuk ingin mengetahui rahasia orang lain yang tidak baik, hal ini pun dapat menimbulkan fitnah.
3) Suka mengintai-intai atau mencari-cari dan membicarakan aib orang lain, dicari-cari kesalahannya agar memperoleh celaka, sebab tak suka orang lain senang.
4) Suka menambah-nambah harga dalam jual-beli untuk menipu, atau menawar lebih tinggi dari orang lain sedang ia sendiri tak jadi beli.
5) Saling mendengki, iri hati, tak suka orang lain memperoleh kenikmatan, atau nikmat orang lain agar hilang sekali, biar pun ia sedang tak mendapat nikmat yang besar.
6) Bermarah-marah, hanya karena sebab kecil yang tak disukai, yang kalau tidak dapat dilerai timbullah permusuhan.
7) saling bermusuhan, tak mau menegur karena adanya suatu kesalahan yang sepele saja.

Tujuh macam hal inilah yang perlu kita jaga agar tidak menghingap pada diri kita, atau dalam kata lain kita harus menjauhi sikap-sikap seperti diatas agar terwujudnya persaudaraan yang kental dan indah. Menjauhi sikap Su'udzon sesungguhnya sangat penting bagi kita.

Kali ini sekian dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi saudaraku sekalian.

Wassalamualaikum wr.wb.

Monday 25 June 2012

Perintah Berbicara yang baik dan Memuliakan Tetangga atau Tamu


Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku sekalian, alkhamdulillah wa syuukurillah kali ini saya dapat menulis kembali ilmu tentang islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw, kali ini saya akan membahas tentang perintah untuk berbicara yang baik dan memuliakan tetangga atau tamu, Rasulullah Bersabda :

Qaala Rasulullah Saw :
" Man Kaana Yu'minu Billaahi Wal Yaumil Aakhiri Falya Qul Khairan Au Liyashmut, Wa Man Kaana Yu'minu Billaahi Wal Yaumil Aakhiri Falyukrim Jaarahu, Wa Man Kaana Yu'minu Billaahi wal Yaumil Aakhiri FalYukrim Dhai Fahu". (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Artinya :
" Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian maka hendaklah Ia berbicara dengan baik atau lebih baik diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian hendaklah Ia muliakan (menghormati) tetangganya; dan barang siapa Beriman kepada Allah dan hari kemudian hendaklah Ia muliakan tamunya".(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Maksud dari Hadist diatas yang pertama, bagaimana yang dimaksud dengan berbicara yang baik adalah sebelum kita berbicara hendaknya kita pikir terlebih dahulu, jangan asal bicara atau bicara ceplas-ceplos, sebab keselamatan seseorang terletak pada pandai tidaknya Ia memelihara lidah. Berbicara yang kurang baik juga terkadang dapat membuat orang lain tersinggung, maka hal ini dilarang dalam islam karena bukan merupakan perilaku terpuji dan bermanfaat, apabila kita tidak berbicara dengan baik, lebih baik diam, itu lebih selamat sebab berbicara yang baik bernilai perak, tapi dengan berdiam akan bernilai emas.

Maksud yang kedua hendaknya kita memuliakan tetangga, siapakah tetangga? tetangga ialah orang yang tinggalnya berdekatan dengan kita sampai 40 buah rumah, yang selalu mengetahui keadaan kita terlebih dahulu dibanding saudara dan famili kita yang berjauhan. Dari itu wajib bagi kita sebagai umat muslim untuk menghormati, tidak boleh mengganggu atau menyakitinya seperti saling iri, saling bermusuhan apalagi saling memfitnah, karena sesungguhnya memfitnah itu lebih kejam dari pada membunuh, karena memfitnah itu bukan hal yang sebenarnya terjadi, maka berhati-hatilah dalam berbicara dan bertetangga. Terkadang juga kita masih melihat tetangga-tetangga kita, bahkan kita sendiri yang masih suka menggunjingkan orang lain, padahal hal ini melanggar hukum Islam.

Lalu yang ketiga perintah memuliakan tamu kita, tamu adalah orang yang datang kerumah kita karena ada hajat (maksud) tertentu, kita wajib menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan sekalipun keadaan kita sedang kesusahan. Kita buat suasana yang penuh keakraban tanpa menimbulkan rasa apapun yang dapat mengecewakan tamu kita.

Dari penjelasan diatas tentunya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam menjalani kehidupan kita harus saling mengiringi saling membantu dan saling mengerti antara sesama umat, jangan sampai terjadi perpecahan dalam Agama nusa dan bangsa.

Semoga apa yang dapat saya sampakan kali ini dapat bermanfat bagi kita semua, amiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Sunday 24 June 2012

Hormatilah Kedua Orang Tua Kita


Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku sekalian, Alhamdulillah kali ini saya akan membahas tentang orang yang seharusnya paling kita hormati, siapakah orang yang lebih berhak dihormati? jawabanya adalah IBU, Ibu adalah orang yang lebih berhak dan kita wajib menghormati ibu kita, seperti apapun ibu kita. Rasulullah Bersabda :

Qaala Rasulullah Saw :
"Jaa : A Rajulun Ila Rasulullahi Saw. Faqala Yaa Rasulullahi! Man Ahaqqu Bihusni Shuhbatii? Qaala : Ummuka.Qaala : Tsumma Man? Qaala : Ummuka. Qaala : Tsumma Man? Qaala : Ummuka. Qaala : Tsumma Man? Qaala : Abuuka". (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Artinya :
" Seorang lelaki telah datang menghadap Kepada Rasulullah Saw., lalu bertanya : Ya Rasulullah! Siapakah yang lebih berhak saya hargai (hormati) lebih baik? Rasulullah menjawab : Ibumu. Orang itu Bertanya lagi : Kemudian Siapa ? Rasulullah Menjawab : Ibumu. Orang itu Bertanya lagi : Kemudian Siapa? Rasulullah menjawab : Ibumu. Orang itu bertanya lagi : Kemudian siapa? Rasulullah menjawab : Ayahmu." (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Saudaraku sekalian Ibu adalah orang yang telah mengandung dan melahirkan kita serta memelihara dan mengasuh kita dengan segala kasih sayang tanpa memikirkan untung dan rugi. sepantasnya beliau harus kita hormati dengan penuh Khidmat. Begitu pentingnya seorang ibu, sehingga sampai tiga kali rasulullah menekankan bahwa ibu lebih berhak menerima penghormatan dari anak-anaknya. Ini bukan berarti Ayah dan orang tua serta saudara-saudara yang lain tidak berhak dihormati, namun yang lebih utama adalah ibu, setelah itu barulah Ayah dan yang dekat dengan itu, setelah itu barulah orang lain. Begitu mulianya seorang ibu sehingga Rasulullah Saw pun pernah menegaskan bahwa : "Surga itu ada ditelapak kaki para ibu", kita sebagai anak wajib menghormati, menyayangi serta mencintai Ibu dan juga Ayah kita, sebab Ridho Allah adalah Ridho orang tua dan Murka Allah adalah Murka orang tua pula, Khususnya Ibu sebab doa Ibu adalah doa yang sangat Maqbul atau Utama, sekalipun doa itu merupakan kutukan, maka jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua kita.

Ibu, setiap kali saya mendengar dan mengucapkan kata itu teringat betapa beliau berusaha dan bekerja keras untuk membuat kita bahagia, janganlah sampai sekalipun kita durhaka kepadanya bahkan hanya dengan berbicara dengan nada yang lebih tinggi dari nada ibu, Ibu adalah Orang yang paling mulia, Sayangilah kedua orang tua kita, sebelum semua menjadi penyesalan.

Saudaraku sekalian saya juga memiliki cita-cita untuk membahagiakan ibu, marilah kita sebagai umat muslim yang taat, hormatilah sayangilah dan cintailah kedua orang tua kita sebagaimana mereka mencintai dan menyayangi kita tanpa memikirkan untung dan rugi, semata hanya karena cinta kepada Allah. Jangan pernah kita lewatkan untuk mendoakan ayah dan ibu kita, agar mereka senantiasa diberi kedamaian dalam hidup dan matinya saat ini dan seterusnya. amiin.

Kali ini cukup sekian yang dapat saya tulis, semoga dapat bermanfaat bagi saudaraku sekalian, karena ilmu takan pernah termakan oleh waktu, apalagi ilmu agama.

Wassalamualaikum wr.wb.

Larangan Berbisik-bisik dalam Islam

                                  

Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku sekalian, alhamdulillah kali ini saya akan menulis tentang "larangan berbisik-bisik dalam islam", mengapa berbisik itu dilarang?, disini akan saya bahas mengapa, Rasulullah Saw Bersabda:

Qaala Rasulullah Saw :
"Idzaa Kuntum Tsalaatsatan Falaayatanaajatsaani Duunal Aakkhari Hatta Taktalithuu Binnaasi Min Ajli Annadzaalika Yuhzinuhu". (HR.Bukhari dan muslim dari Ibnu Mas'ud)

Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Apabila kamu sedang bertiga sekawan, maka janganlah dua orang diantaranya berbisik-bisik tanpa ikut sertanya yang lain (yang ketiga) sampai kamu bercampur gaul dengan orang banyak, karena yang demikian akan menyedihkan hatinya." (HR.Bukhari dan muslim dari Ibnu Mas'ud).

Apa yang dimaksud berbisik-bisik disini, berbisik-bisik ialah berkata-kata yang hanya dapat didengar sendiri atau orang lain yang ada didekatnya. Dalam pergaulan, bisik-bisik berduaan saja padahal disitu ada kawan yang ketiga dalam aturan islam dilarang, sebab dapat menyinggung perasaan kawan yang tidak diajak berbicara. mengapa? sebab mungkin bisa menimbulkan prasangka yang bukan-bukan baginya, apakah sedang membicarakan tentang aib dirinya atau ia merasa disingkirkan atau dianggap tak pandai memegang rahasia dan sebagainya, maka dari itu berbisik dilarang dalam islam.

Termasuk dalam kategori berbisik ialah berbicara berdua dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh kawan yang ketiga. tetapi apabila kawan yang ketiga telah mendapat teman sendiri atau telah bercampur dengan orang banyak sehingga teman ketiga tidak memiliki urusan lagi dengan dua teman yang lain maka bisik-bisik dua orang itu dilarang.

Saudaraku sekalian janganlah pernah kita berbisik-bisik, apabila ada urusan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, maka akan lebih baik jika kita berbicara empat mata dengan orang yang ada urusan dengan kita, hal ini tidak akan menyinggung perasaan orang lain.

kali ini cukup sampai disini semoga dengan bertambahnya tulisan saya saya dan saudaraku sekalian mendapat ilmu yang bermanfaat, amiin.


Wassalamualaikum wr.wb.

Kewajiban Memberantas Kemungkaran


Assalamualaikum wr.wb. 

Saudaraku sekalian umat muslim yang saya cintai, alhamdulillah hari ini saya dapat menulis hal-hal yang berhubungan dengan islam yang sehari-hari kita menghadapinya, dalam islam tentunya telah diatur segala macam hukum dari hal yang kecil ataupun yang besar, semuanya telah dirancang dengan sempurna oleh Allah SWT agar kita tidak tersesat dan terjerumus kedalam kegelapan dunia maupun akhirat, kali ini saya akan membahas tentang kewajiban kita sebagai umat muslim untuk memberantas kemungkaran di dunia ini.

Rasulullah Saw bersabda :
Qaala Rasulullahi Saw :
"Man Ra : Aa Minkum Munkaran Falyughayyirhu Biyadihi, Fa : Inlam Yastathi' Fabilisaanihi Fa: In Lam Yastathi' Fabiqalbihi, wa Dzaalika Adh'Aaful Limaani". (HR.Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri)

Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Barang siapa diantara kamu melihat perbuatan yang mungkar (dilarang syara'), maka hendaklah ia merubahnya (memberantasnya) dengan kekuatan tangannya; maka jika ia tidak sanggup, hendaklah ia ubah dengan kemampuan lidahnya; dan jika ia tidak sanggup pula, maka hendaklah diingkarinya dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman." (HR.Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri).

Yang akan saya jelaskan pertama apakah perbuatan mungkar itu ? perbuatan mungkar atau maksiat, yaitu segala jenis perbuatan yang dilarang oleh syara (Agama Islam) seperti contohnya berjudi, mencuri, penghinaan terhadap agama, membunuh, minum-minuman keras, segala macam tenung dan segala macam perbuatan syaitan, perbuatan mungkar tentunya adalah perbuatan yang negatif karena pasti akan menimbulkan efek yang merugikan baik satu pihak ataupun semua pihak.

Jika kita melihat suatu kemungkaran yang terjadi dimana pun kapan pun dan siapa pun, kita sebagai umat muslim wajib mencegah/memberantasnya dengan berbagai macam cara yang baik, dan yang saya sebutkan ada 3 (tiga) macam cara yaitu: 
1. dengan tangan, dalam hadist diatas sudah disebutkan, maksudnya dengan kekuasaan yang ada pada kita, jika tidak sanggup maka;
2. dengan mempergunakan lisan kita, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, yaitu lewat dakwah ataupun tulisan, dan jika dengan cara inipun tidak mungkin, karena situasi dan kondisi tidak mengijinkan, maka kita gunakan cara yang ketiga yaitu;
3. dengan hati, artinya kita harus membencinya, maksudnya membenci perbuatan yang mungkar itu dengan menjauhkan diri dari keikut sertaan dalam kancah kemungkaran tersebut, kita tidak boleh diam saja dalam keadaan yang biasa-biasa saja apalagi membantu dan menolong perbuatan yang mungkar itu, namun tindakan ini tergolong orang yang memiliki iman setipis-tipisnya.

Marilah saudaraku saya mengingatkan kepada diri saya dan mengajak saudaraku sekalian untuk memberantas kemungkaran, agar Islam kembali berjaya seperti di jaman Rasulullah Saw, amiin. Kali ini cukup sampai disini semoga ilmu yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi saudaraku sekalian.

Wassalamualaikum wr.wb.

Saturday 23 June 2012

Amal Yang Tiada Putus Sampai Akhir Hayat


Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku umat muslim sekalian, Alhamdulillah saya bisa menulis tentang "amal yang tidak pernah putus sampai hayat", Raslulullah Saw Bersabda

Qaala Rasulullah Saw :
"Idzaa Maata Bnu Aadama Inqatha'a A'malulu, Illaa Min Tsalaatsin : Shadaqatin Jaariyatin Au 'Ilmin Yuntafa'u Bihi Au Waladin Shaalihin Yad'uu Lahu".

Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Apabila telah mati seorang anak adan (manusia), maka terputuslah amalnya melainkan tiga perkara yaitu sadaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Saudaraku sekalian setelah seseorang meninggal dan bersemayam dalam kuburnya, maka tak ada lagi yang dapat menghubungkannya dengan sesuatu yang berada di alam dunia, melainkan ada tiga hal saja yaitu :

Yang Pertama yaitu sedekah Jariyah, Sedekah jariyah yaitu harta yang dapat diambil manfaatnya bagi kemaslahatan umum seperti sumur, masjid, musholla, madrasah, kitab-kitab pengetahuan dan lain-lain. Bila orang itu telah meninggal dunia, pahalanya akan terus diterima langsung sampai ke kuburnya.

Yang Kedua yaitu Ilmu yang bermanfaat baik ilmu Agama maupun ilmu umum yang diridhai ALLAH, sehingga masyarakat mengecap manfaat ilmunya itu, dan siempunya ilmu pun menerima pahala dari Allah sampai ia di dalam kubur sekalipun.

Yang ketiga yaitu anak yang shaleh yang dapat mendoakan kedua orang tuanya, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, baik anak kandung maupun anak pungut, khususnya lagi kalau anak pungut ini adalah anak yatim yang memerlukan asuhan karena bapak dan ibunya telah tiada. Anak tersebut dididik baik-baik dan dibiayai urusan pendidikannya sehingga menjadi anak yang shaleh, menjadi tauladan masyarakat dan harapan bagi nusa dan bangsa. Doa si anak ini yang disampaikan pada orang tuanya dikubur akan sampai dan diperkenankan.

Makalah dari itu kita sebagai umat muslim kita harus memperbanyak amal-amal jariyah dan memberikan ilmu-ilmu kita serta menolong anak-anak yatim, agar kita senantiasa mendapat pahala yang tiada putusnya. amiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Mulailah Pekerjaan yang Baik Dengan Membaca Basmalah

Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku sekalian umat muslim, alhamdulillah hari ini saya akan membahas tentang "memulai pekerjaan dengan bacaan Basmalah ( Bismillaahir Rahmaanir Rahiimi )", mengapa saya berkata seperti itu karena Rasulullah Saw telah menyerukan kepada kita lewat sabda Beliau yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah Ra. Hadist tersebut berbunyi :

Qaala Rasulillahi Shallalaahu Alaihi Wassalama : "Kullu Amrin Dzii Baalin Laa Yubda : U Fiihi Bibismillaahir Rahmaanir Rahiimi, Aqta u". (HR. Abu Dawud Dari Abu Hurairah)

Artinya:
Sabda Rasulullah Saw :
" Semua perkara yang baik yang tiada dimulai mengerjakannya dengan bacaan : Bismillaahir Rahmaanir Rahiimi, maka akan terputus (sia-sia belaka)". (HR. Abu Dawud Dari Abu Hurairah)

Setiap langkah dan gerak yang kita lakukan baik yang dilakukan oleh tangan, kaki maupun ucapan yang menuju kearah perbuatan yang baik dan terpuji, harus kita mulai dengan ucapan " Bismillaahir Rahmaanir Rahiimi ". dengan pengharapan hasil dari pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya dan mendapat Rida dari Allah SWT, sebab pada hakikatnya alat yang kita gunakan untuk mencapai semua yang kita inginkan adalah milik ALLAH SWT, dan hasil yang kita harapkan juga atas qudrat dan Iradat ALLAH semata.

Maka dari itu saya sebagai umat muslim mengingatkan kepada saudaraku, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan tanpa mengharap rida Allah maka itu akan sia-sia, janganlah sampai perbuatan baik kita tidak mendapat rida-NYA, mulailah terbiasa untuk membaca Basmalah saat kita beraktivitas apapun.

semoga apa yang saya tulis disini akan mendapat rida dari Allah dan bermanfaat bagi kita semua, amiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Friday 22 June 2012

Hadist tentang ketinggian Al Quran


Assalamualaikum wr.wb.
saudaraku, alhamdulillah puji syukur hari ini saya dapat mempostingkan tentang hadist yang menyangkut ketinggian Al-Quran, insya Allah saya akan memposting terus hadist hadist yang lain, mohon doanya.

Hadist Tentang Ketinggian Al Quran

1. Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw. (HR. Muslim)

2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.

3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al Qur'an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)

4. Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur'an ibarat rumah yang bobrok. (Mashabih Assunnah)

7. Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)

Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah, panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal yang benar.

8. Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)

9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press
Demikianlah sedikit kumpulan tentang hadist yang menyangkut Al Quran semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb.

Lirik sholawat sholatun bissalamil mubiini habib syech


Assalamualaikum wr.wb

Saudaraku sekalian alhamdulillah hari ini saya dapat memposting lirik lagu sholawat Sholatun bissalamil mubiini habib syech semoga dengan bersholawat kita bisa mendapat berkah dari Allah SWT dan mendapat syafaat Rasulullah. amiin

Langsung saja ini dia lirik lagu sholawat Sholatun bissalamiil mubiini :

صلاة بالسّلام

لنقطة التعيين ياغرامى

linuqtotitta’yiini ya ghoromi

من عهدكن فيكون ياغرامى

min ‘ahdikun fayakun ya ghoromi

مغيثا مسبلا سبل الرّشاد

mughiitsam musbilan subularrosyaadi

ويامن جاء بالحقّ المبين

wa ya man ja a bil haqqil mubiini

كمعطارالنسيم تهدى اليك

kami’thorinnasiimi tuhda ilaika

صلاة بالسّلام المبين

Sholatum bissalamil mubiini

نبيّ كان الصل التكوين

Nabiyyun kana ashlattakwiini

ايا من جاءنا حقّا نذير

Ayyaman ja ana haqqon nadziri

رسول الله ياضاوى الجبين

Rasulullahiya dhowil jabiini

صلاة لم تزل تتلى عليك

sholatullamtazal tutla alaika

Marilah saudaraku kita bersholawat bersama, insya allah saya akan terus memposting hal-hal yang bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb.

Thursday 21 June 2012

lirik sholawat Ya Hana na habib syech





Assalamualaikum wr.wb.
Saudaraku alhamdulillah puji syukur insyaallah saya bakal aktif lagi di blog, nah saya mulai dengan memberikan lirik lagu Sholawat habib syech ya hanana, saya lihat saat ini subhannallah peminat lagu Shalawat sangat banyak dengan lagu lagu yang membuat ketagihan, Allah sungguh maha besar, nah ini dia teks arab sekaligus latin Shalawat habib syech Ya Hanana:
يَا هَنَانَا
ya hanana
ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد
dzoharoddiinul muayyad
ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد بِظُهُورِالنَّبِى اَحمَد
dzoharoddiinul muayyad bidzhuhuurin nabi ahmad
يَا هَنَانَــــــــا بِمُحَمَّد ذَلِكَ الفَضلُ مِنَ الله
ya hana na nabi muhammad dzalikal fadhlu minallah
يَا هَنَانَا

ya hana na
خُصَّ بِالسَّبعِ المَثَانِى وَحَوى لُطفَ المَعَأنِى
khusho bissab’il matsani wa hawa luthfal ma’ani
مَالَهُ فِى الخَلقِ ثَانِى وَعَلَيهِ اَنزَلَ الله
ma lahu fil kholqi tsani wa a’laihi anzalallah

يَا هَنَانَا
ya hana na
مِن مَكَّةٍ لَمَّا ظَهَر    لِاَجلِهِ انشَقَ القَمَر
min makkatillamma dzohar    liajlihin syaqqal qomar
وَافتخَرَت الُ مُضَر   بِهِ عَلى كُلِّ الاَنَام
waf takhorot aalu mudhor     bihi ala kullil anam
يَاهَانَانَأ

ya hana na
اَطيَبُ النَّاسِ خَلقًا   وَاَجَلُّ النَّاسِ خُلُقُا
athyabunnasi kholqon   wa ajallunnasi khuluqon
ذِكرُهُ غَربًا وَشَرقًا   سَائِرٌ وَالحَمدُ لِله
dzikruhu ghorbaw wa syarqon    saa iruw walhamdu lillah


يَا هَنَانَا
ya hana na
صَلُّوا عَلى خَيرِ الاَنَام المُصطَفَى بَدرِالتَّمَام
shollu a’la khoiril anami al musthofa badrittamami
صَلُّوا عَلَيهِ وَسَلِّمُوا يَشفَع لَنَأ يَومَ الزِّحَام
shollu a’laihi wasallimu yasyfa’ lana yaumazzihami
يَا هَنَانَا
ya hana na

Terima kasih kepada saudaraku yang telah mengunjungi situs ini, insya allah saya akan mengupdate terus lirik lirik lagu Shalawat mohon doannya,
Wassalamualaikum wr.wb.

Hadist Maut dan Kematian



1. Kematian yang paling mulia ialah matinya para syuhada. (Asysyihaab)


2. Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)


3. Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.


4. Janganlah seorang mati kecuali dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah. (HR. Muslim)


5. Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari)


6. Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)


7. Mati mendadak suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka. (HR. Ahmad)

Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.


8. Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya). (HR. Muslim)


9. Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:
Kematian ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya tidak boleh melebihi tiga hari.


10. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)


11. Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya. (HR. Bukhari dan Muslim)


12. Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)


13. Allah mencatat ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik. Asahlah tajam pisau potong dan ringankan hewan potongnya. (HR. Muslim)


14. Janganlah kamu mengagumi amal seorang sehingga kamu dapat menyaksikan hasil akhir kerjanya (amalnya). (HR. Aththusi dan Ath-Thabrani)


15. Apabila seorang muslim wafat dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada Allah maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit). (HR. Abu Dawud)


16. Percepatlah menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan dari beban lehermu. (HR. Bukhari)


17. Seorang mayit dapat disiksa (kubur) disebabkan tangisan keluarganya. (Mashabih Assunnah)

Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan dan berteriak-teriak. Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama. Lalu kenapa si mayit yang harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak pernah mengajarkan hal demikian.


18. Barangsiapa wafat pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at maka dia terpelihara dari fitnah (siksa) kubur. (Abu Ya'la)


19. Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)


20. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)


Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Friday 15 June 2012

Agama Adalah Nasihat

Assalamualaikum wr.wb.

Dari Abu Ruqoyyah Tamiim bin Aus Ad-Daari rodhiyallohu’anhu, sesungguhnya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami (sahabat) bertanya: ”Untuk siapa?” Beliau bersabda: ”Untuk Alloh, kitab-Nya, rosul-Nya, pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh muslimin.” (HR.Muslim)
Kedudukan Hadits
Hadits ini sangat penting, karena mengandung seluruh agama.Yaitu mengandung hak Allah, hak rasul-Nya, dan hak hamba-Nya. Kewajiban penunaian hak-hak tersebut tekandung pada kata nasehat.

Lingkup Nasehat
Nasehat, pada asalnya berarti bersih dari campuran atau adanya keserasian hubungan.Pada hadits di atas, nasehat untuk umat secara umum dan para imam berarti kehendak baik dari nasih kepada mansuh, sebagaimana pengertian yang sering dipakai untuk mendefiniskan nasehat. Adapun nasehat untuk lainnya, sesuai dengan asal katanya, yaitu adanya keserasian hubungan. Dimana masing-masing memberikan hak pihak lain yang mesti ditunaikan.
1. Nasehat untuk Allah.
Adalah menunaikan hak Allah seperti telah tersebut pada pembahasan iman kepada Allah.
2. Nasehat untuk kitab-Nya.
Adalah menunaikan hak kitab-Nya Al-Qur’an, seperti, yakin bahwa Al-Qur’an kalamullah, mu’jizat terbesar diantara mu’jizat-mu’jizat yang pernah diberikan kepada para rasul, sebagai petunjuk dan cahaya. Selain itu juga membenarkan beritanya dan melaksanakan hukumnya.
3. Nasehat untuk Rasul-Nya.
Adalah menunaikan hak Rasulullah, seperti telah tersebut pada makna syahadat Muhammad rasulullah.
4. Nasehat untuk para imam.
Kata imam jika disebutkan secara mutlak maka berarti penguasa, dan adakalanya kata imam berarti ulama. Nasehat untuk para imam, meliputi imam dengan kedua arti tersebut.
Nasehat untuk penguasa adalah menunaikan haknya, seperti, taat dalam hal yang ma’ruf, tidak taat dalam kemaksiatan, tunduk dan tidak membangkang dan lain-lain yang merupakan hak penguasa yang telah dijelaskan dalam kitab dan sunah.
Nasehat untuk ulama adalah mencintai mereka karena kebaikannya dan jasanya pada umat berkat ilmunya, dan dakwahnya, menjaga kehormatan dan kewibawaannya serta menyebarkan fatwa- fatwanya.
5. Nasehat untuk awam kaum muslimin
adalah memberikan semua yang menjadi hak mereka demi terwujudnya maslahat dunia dan akherat mereka
Semua hak-hak diatas ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah.

marilah kita serukan Islam Islam Islam dan kita amalkan perintah-perintah Allah. 
Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)

Nasib Manusia Telah Ditetapkan Oleh Allah

Assalamualaikum wr.wb.

Dari Abu Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh(segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan pangkal dalam bab taqdir, yaitu tatkala hadits tersebut menyebutkan bahwa taqdir janin meliputi 4 hal: rizqinya, ajalnya, amalnya, dan bahagia atau celakanya.
Perkembangan Janin
Janin sebelum sempurna menjadi janin melalui 3 fase, yaitu: air mani, segumpal darah, kemudian segumpal daging. Masing-masing lamanya 40 hari.
Janin sebelum berbentuk manusia sempurna juga mengalami 3 fase, yaitu:
1. Taswir, yaitu digambar dalam bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari.
2. Al-Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya.
3. Al-Barú, yaitu penyempurnaan.
Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr: 24, mengisyaratkan ketiga proses tersebut.
Hubungan Ruh dengan Jasad
Ruh dengan jasad memiliki keterkaitan yang berbeda sesuai dengan keadaan dan waktunya dalam 4 bentuk hubungan:
1. Tatkala di rahim. Hubungan keduanya lemah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad.
2. Tatkala di alam dunia. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada jasad. Sementara hubungan keduanya sesuai dengan kebutuhan kehidupan jasad.
3. Tatkala di alam barzah. Kehidupan ketika itu dominasinya ada pada ruh.
4. Tatkala di alam akhirat. Kehidupan ketika itu sempurna pada keduanya. Pada masa inilah hubungan keduanya sangat kuat.
Macam-macam Penulisan Taqdir
Allah menulis taqdir dalam 4 bentuk, yaitu:
1. Taqdir saabiq, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk di lauh mahfudz 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit.
2. Taqdir úmri, yaitu penulisan taqdir bagi janin ketika berusia 4 bulan.
3. Taqdir sanawi, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk setiap tahunnya pada malam lailatul qodr.
4. Taqdir yaumi, yaitu penulisan terhadap setiap kejadian setiap harinya.
Keempat macam penulisan taqdir tersebut memungkinkan terjadinya perubahan kecuali pada taqdir sabiq. Sebagaimana firman Allah: (Surat Ar-Ra’d: 39).
Taqdir Allah sama sekali bukan sebagai pemaksaan, Allah lebih tahu terhadap hambanya yang pantas mendapatkan kebaikan dan yang tidak.
Buah Iman kepada Taqdir
Beriman kepada taqdir akan menghasilkan rasa takut yang mendalam akan nasib akhir hidupnya dan menumbuhkan semangat yang tinggi untuk beramal dan istiqomah dalam ketaatan demi mengharap khusnul khatimah.
Beriman kepada taqdir bukanlah alasan untuk bermaksiat dan bermalas-malasan. Hati orang-orang yang shalih diantara 2 keadaan, yaitu khawatir tentang apa yang telah ditulis baginya atau khawatir tentang apa yang akan terjadi pada akhir hidupnya. Keadaan pertama hatinya para sabiqin dan keadaan ke-2 hatinya para abrar.
Rahasia Khusnul Khatimah dan Suúl Khatimah
Termasuk diantara kesempurnaan Allah yaitu menciptakan hamba dengan berbagai macam keadaan. Diantara hambanya ada yang khusnul khatimah sebagai anugrah semata setelah mengisi lembaran hidupnya penuh dengan kejahatan dan diantara hambanya ada yang suúl khatimah sebagai keadilan semata setelah mengisi lembaran hidupnya penuh dengan ketaatan. Hamba pada jenis yang terakhir ini bisa jadi pada hakikatnya tersimpan dalam hatinya kejahatan yang kemudian muncul secara lahir pada akhir hayatnya. Karena dalam suatu riwayat Rasulullah menyatakan bahwa amalan baik tersebut sekedar yang tampak pada manusia.

Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id
Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Belajar Semuanya is proudly powered by blogger.com